Setiap orang pastinya menyukai laut dengan berbagai keindahan keanekaragaman hayati bawah lautnya. Saya rasa, Anda juga begitu ‘kan? Lalu, apakah Anda pernah mencoba mengambil foto bawah laut menggunakan kamera underwater? Jangan salah, Underwater Fotografi atau yang bahasa Indonesia-nya beken dengan istilah fotografi bawah laut ini sudah menjadi sebuah aliran baru dalam dunia fotografi. Secara umum, Fotografi Underwater ini bisa diartikan proses pengambilan foto yang dilakukan di dalam air (laut, kolam renang, sungai, dll). Dan peminatnya, jangan tanya lagi! Bahkan, Fotografi Underwater ini telah mendunia. Saya yakin Anda juga ingin dengan segera mencoba Fotografi Underwater ini. Untuk itu, Anda harus memerhatikan beberapa hal berikut. Karena, Underwater Fotografi bukan hanya soal jepret gambar ikan, melainkan ada teknik dan persiapan khusus yang harus Anda ketahui! ![]() Pelajari Teknik Diving Anda tak berpikir untuk langsung menceburkan diri ke laut dan menjepret setiap objek yang ada disana ‘kan? Sebelum hal itu Anda lakukan, apakah Anda telah menguasai teknik menyelam dengan benar? Jika belum, maka dibutuhkan latihan agar Anda terbiasa dengan itu. Karena, saat menyelam Anda akan membawa beberapa peralatan menyelam dan kamera Anda. Itulah sebabnya, diperlukan latihan agar Anda mampu mempertahankan keseimbangan saat melakukan diving. Terlebih, tujuan Anda adalah mengambil objek foto bergerak di dalam laut, jika tidak stabil dalam mempertahankan kesimbangan, maka bisa dipastikan gambar yang Anda jepret akan menjadi blur. Perhatikan Medan Anda akan melakukan pengambilan gambar underwater dimana? Kolam biasa, sungai, laut, atau ada tempat menarik lainnya? Dimanapun Anda mengambil gambar, satu yang harus diperhatikan. Kenali medan dengan baik! Misalnya ketika Anda mengambil gambar di laut, mungkin Anda tidak sadar bahwa banyak biota yang terlihat lucu ternyata justru berbahaya. Untuk itu, ketika di laut jangan main asal sentuh secara sembarangan. Belum lagi karang-karang tajam yang juga mengancam Anda ketika menyelam, hal ini juga perlu diwaspadai. Intinya adalah, pikirkan risiko terbesar yang ditimbulkan oleh medan ketika Anda melakukan diving. Pilih Kamera yang Sesuai Nah, ini yang terpenting untuk menunjang hasil gambar underwater Anda. Kamera apa yang Anda gunakan? Apakah action cam, pocket, DSLR, atau jenis kamera lainnya? Perhatikan juga, apakah kamera tersebut juga bisa digunakan untuk pemotretan underwater? Setiap kamera mempunyai ketahanan yang berbeda-beda. Untuk itu, Anda wajib mengetahui ketahanan kamera Anda ketika di bawa untuk mengambil objek underwater. Saran saja sih, sebaiknya pakai saja action camera yang telah mendukung fungsi waterprof seperti GoPro. Bentuknya yang mini akan memudahkan pergerakan Anda ketika menyelam. Namun jika pilihan Anda jatuh ke DSLR, maka Anda wajib mencari housing atau case waterproof (kita bahas soal ini pada poin berikutnya) untuk melindungi kamera Anda dari air. Siapkan Lensa Sesuai dengan Kebutuhan Terdapat dua jenis aliran fotografi underwater, yakni makro dan wide angle. Bedanya, makro hanya fokus untuk mengambil objek yang kecil, sedangkan wide angle hanya fokus pada pengambilan gambar dengan sudut yang lebih lebar (misalnya: pemandangan bawah laut). Untuk itu, Anda harus memutuskan mana diantara kedua aliran tersebut yang akan Anda pilih. Karena baik itu makro ataupun wide angle, maka akan membutuhkan jenis lensa yang berbeda. Jika Anda belum memiliki kedua lensa tersebut (lensa makro dan wide angle), maka Anda harus memilih lensa dengan kualitas optik terbaik. Hal ini tentunya juga akan membantu hasil jepretan foto underwater Anda. Pakai Housing atau Case Waterproof? Jika kamera yang Anda gunakan belum mendukung fungsi underwater, maka dibutuhkanlah housing atau case waterproof. Kedua aksesoris kamera ini berfungsi untuk melindungi kamera Anda dari air laut. Agar lebih aman, rekomendasi terbaiknya adalah dengan memakai housing. Karena, housing dibuat berdasar struktur anatomi masing-masing jenis kamera. Penggunaan lensa yang berbeda-beda juga dapat disesuaikan dengan pemilihan housing yang tepat. Kedua alasan inilah yang membuat risiko kebocoran air pada housing sangat rendah. Ini pula lah yang membuat housing mempunyai harga yang cukup mahal, karena lebih mampu bertahan di kedalaman 100 meter lebih (tergantung brand). Sedangkan untuk case waterproof, ini lebih bersifat universal. Dapat dipakai untuk semua jenis kamera dan mempunyai harga lebih terjangkau. Namun, case underwater hanya mampu bertahan di kedalaman beberapa meter saja. Sehingga, paling recommended jika digunakan untuk snorkeling saja. Pahami Teknik Strobe/Flash Semakin dalam Anda menyelam, maka cahaya yang didapatkan juga semakin minim. Untuk itu, perlu bagi Anda untuk menambahkan strobe eksternal/ flash. Agar lebih maksimal, tempatkan strobe atau flash tersebut agak jauh dari posisi housing kamera Anda. Hal ini untuk meminimalkan backscatter (bayangan objek). Selain untuk membantu pencahyaan underwater, sebenarnya strobe ini juga berfungsi untuk membuat gambar Anda ambil menjadi lebih detail. Tanpa teknik penggunaan strobe yang baik, maka bisa dipastikan Anda hanya akan menangkap bayangan objek saja. Atur White Balance dengan Benar Perlu diingat, semakin dalam Anda melakukan pengambilan objek yang akan difoto, maka warna aslinya juga semakin hilang. Untuk itulah, pengaturan white balance yang tepat sangat diperlukan. Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah, memilih menggunakan Ambeient Light atau Flash Light. Jika menggunakan ambient light, itu artinya Anda mengandalkan cahaya matahari yang masuk melalui permukaan laut. Benar-benar mengandalkan cahaya alami yang natural. Untuk itu, sebaiknya Anda men-setting kamera pada mode RAW. Hal ini untuk memudahkan ketika proses editing nantinya. Untuk membantu proses editing, sebaiknya pilih latar belakang foto dengan latar warna berbeda dengan objek yang Anda jepret. Hal ini agar warna objek yang Anda ambil semakin keluar dan terlihat lebih tajam. Tapi jika Anda menggunakan flash light, maka ketahui dulu color temperature dari lighting yang digunakan. Jika Anda mengambil gambar objek dari jarak dekat, ada baiknya untuk mengatur kamera pada mode Auto WB. Atau, bisa juga Anda menggunakan mode WB pada sunny atau flash, karena memiliki temperatur di kisaran 5500K. Mampu Respons Cepat Pastinya, mengambil gambar dengan objek bergerak adalah satu tantangan. Banyak sudut pengambilan gambar dan objek yang muncul di momen tertentu. Untuk itu, Anda harus mempunyai respons cepat untuk menjepret momen itu. Misalnya, seperti saat terjadi migrasi ikan, hiu yang memangsa santapannya, dan momen-momen langka lainnya. Perhatikan Komposisi Meskipun Anda memotret di dalam air, tapi Anda tak boleh mengabaikan komposisi yang justru membantu memperindah hasil foto Anda. Untuk itu, Anda harus pintar-pintar memanfaatkan lingkungan di sekitar Anda guna menciptakan sebuah foto terbaik. Perlu Anda ingat, objek yang menjadi target foto Anda adalah alam bebas, itulah sebabnya mereka tak bisa dimanipulasi sembarangan. Perlu kreativitas lebih untuk mengeksplor gambar agar lebih menarik. Saran pribadi sih, sebaiknya ambil posisi di bawah objek yang akan Anda foto. Selanjutnya, potret bagian bawah atau atas objek. Pilih angle yang menurut kamu mampu menonjolkan keindahan si objek foto. Sebaliknya, jangan hanya terpaku pada pusat objek saja. Perlihatkan frame secara luas dengan seluruh kenampakan objek. Aperture dan Shutter Speed Sebelum berbicara jauh tentang kedua teknik ini, maka Anda perlu mengenali terlebih dulu prinsip dasar pada aparture dan shutter speed. Prinsip dasar Aparture sendiri adalah bukaan besar berarti Depth Of Filed (DOF) yang semakin kecil. Begitu juga sebaliknya, bukaan aparture kecil berarti DOF yang semakin besar. Sedangkan untuk prinsip dasar shutter speed adalah semakin besar angka pada shutter speed (semakin cepat), tentunya kamu akan lebih mampu freeze obyek foto bergerak cepat dengan risiko cahaya yang masuk ke kamera juga semakin sedikit. Pun begitu pula sebaliknya. Untuk mempermudah pemotretan underwater, disarankan untuk menggunakan mode AV dan TV. Sehingga, Anda perlu mengubah salah satu nilai saja dan nilai lainnya akan mengikuti. Jika Anda lebih memilih untuk aliran macro underwater, maka sebaiknya gunakan F8. Namun jika obyek berukuran lebih kecil lagi, maka gunakan aperture lebih kecil seperti F29. Jika memotret supermacro, gunakan F25-50 dengan lensa 100-105 mm. Sedangkan untuk wide angle, ada baiknya untuk menggunakan F5.6 – F8 (sesuaikan kondisi lingkungan) atau juga bisa menggunakan aperture yang lebih kecil lagi. Perhatikan Kedalaman Diving
Meskipun keindahan alam bawah laut membuat Anda terhipnotis, tapi hal utama yang harus dipikirkan adalah keselamatan diri kita sendiri. Untuk itu, perhatikan kedalaman ketika Anda menyelam dan seberapa lama pasokan udara yang Anda miliki mampu bertahan. Satu lagi hal terpenting yang tak boleh begitu saja Anda lewatkan, yakni kelestarian bawah laut. Untuk itu, jangan sekali-kali merusak ekosistem bawah laut. Cukup abadikan keindahannya melalui sebuah foto saja. ![]() |