Kebutuhan untuk membuat kampanye pemasaran yang menarik secara visual dan efektif telah menjadi prioritas bagi setiap perusahaan sekarang. Salah satu faktor kuncinya adalah merancangnya dengan cara yang beresonansi dengan target audiens perusahaan, sehingga memengaruhi penjualannya. Menerapkan skema warna, tipografi, dan grafik yang konsisten dalam kampanye pemasaran membangun identitas merek di kalangan konsumen. Konten yang dipasangkan dengan gambar yang relevan menerima 94% lebih banyak penayangan dibandingkan dengan konten yang tidak memiliki visual, menggarisbawahi pentingnya gambar dan visual dalam iklan.
Sementara gaya dan pendekatan desain di sektor periklanan telah berkembang, tantangan yang dihadapi oleh desainer, baik dulu maupun sekarang, tetap ada. Saat ini, tidak ada iklan yang lengkap tanpa strategi kreatif yang diajukan oleh tim kreatif, dikombinasikan dengan data konsumen yang dikumpulkan oleh tim pemasaran. Kerjasama antara dua bidang ini adalah lahirnya ranah baru dalam periklanan.
Pada 1990-an, desainer grafis menghadapi tantangan karena komputer yang lambat dan pilihan perangkat lunak yang terbatas. Hal ini menyebabkan mereka sangat bergantung pada metode desain tradisional.
Saat ini, desainer menghadapi perjuangan untuk menonjol di dunia desain yang jenuh dan tren desain yang selalu berubah. Mereka harus menyeimbangkan media digital dan cetak, memastikan desain mereka inklusif dan mudah diakses. Selain itu, mereka perlu mengikuti perkembangan teknologi yang pesat melalui pembelajaran dan adaptasi berkelanjutan.
Selama bertahun-tahun, desainer grafis telah menghadapi tantangan yang berubah, tetapi kreativitas, kemampuan beradaptasi, dan komunikasi visual selalu konstan. Terlepas dari kendala teknologi sebelumnya atau sifat industri yang serba cepat saat ini, desainer terus menciptakan desain yang berdampak di berbagai platform.
Desainer sekarang memiliki kanvas yang lebih besar untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan gaya baru, seperti menggabungkan elemen 3-D, fitur interaktif, dan animasi. Pendekatan inovatif ini ditemukan lebih menarik bagi pemirsa, yang mengarah pada peningkatan keterlibatan dengan konten dan pada akhirnya berkontribusi pada keberhasilan iklan.
Iklan telah mengambil poros ke platform digital, metode pemasaran bergantung pada penggunaan teknologi. Kemajuan teknologi menjadikan desainer memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi spektrum kreatif mereka. Untuk membuat iklan menarik, elemen interaktif dan video digunakan sebagai sarana, sehingga meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk tertentu.
Sepanjang perjalanan desain grafis dan persimpangannya dengan pemasaran, dari tahun 1990-an hingga saat ini, jelas bahwa kedua bidang telah berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Apa yang dulunya dua bidang terpisah, kreativitas dan pemasaran, kini telah mulus bergabung menjadi upaya kolaboratif di mana wawasan strategis dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan ekspresi artistik.
Di dunia sekarang ini, desainer grafis menghadapi tantangan untuk menonjol yang dipenuhi dengan berbagai bentuk media, sambil menyeimbangkan tuntutan platform digital dan cetak. Namun, di tengah tantangan ini, konstanta tertentu tetap ada: kreativitas, kemampuan beradaptasi, dan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip komunikasi visual.
Transisi dari media cetak tradisional ke platform digital telah membuka kemungkinan baru untuk eksperimen dan inovasi. Desainer sekarang memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi spektrum kreatif yang lebih luas dan menggabungkan elemen interaktif yang meningkatkan keterlibatan konsumen.
Tahun 1990-an meninggalkan warisan yang mengingatkan kita akan nilai penemuan yang berkelanjutan dalam periklanan saat kita bergerak maju. Terlepas dari potensi perubahan dalam metode dan platform, masalah mendasar untuk memikat dan menginspirasi audiens dengan cara yang semakin menarik tetap konstan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved